Kampus “Masa depan”

Salah satu impian masa depan saya adalah membangun dan menjalankan Kampus Masa Depan saya sendiri. Kampus yang akan saya beri nama “MARS University of Yogyakarta”. Kampus ini saya beri nama MARS sesuai dengan visi dan misinya sebagai berikut

M : Multi , kampus yang mengedepankan multi budaya, multi pendapat, dan multi pemikiran

A : Active, kampus yang aktif dan berada di garda depan kemanusiaan, sosial, dan bepegang teguh pada prinsip kebenaran

R : Resource-full, kampus yang menggunakan segenap sumber daya nya tidak untuk di eksploitasi tetapi dijalin bersama untuk memunculkan keunggulannya, dari dosen, staff, mahasiswa, dan masayarakat disekitarnya

S : Science, menjadikan ilmu sebagai titik awal pengembangan kehidupan yang lebih baik dan memiliki religiuitas yang baik.

Kampus ini saya tujukan untuk generasi-generasi muda yang ingin menjadikan dirinya agen perubahan di masyarakat melalui potensi dirinya masing-masing. Kampus ini mengajak stakeholdernya memberikan potensi terbaiknya untuk memajukan kelimuan, bangsa dan negaranya dengan sumber daya yang dimiliki.

Kampus ini juga menjadi kawah candradimuka, bagi penduduknya untuk saling bertukar pikiran, jujur dan mencari solusi dengan lebih konstruktif tanpa memihak pada kepentingan moneter, dan kepentingan”bisnis pendidikan”. Pendidikan diletakkan sebagai jangkar yang diharapkan mengarahkan mahasiswa menjadi orang-orang yang baik, peka sosial, mau “berteriak” ketika ketidakadilan hadir dan dirasakan, bisa berpihak kepada yang benar, dan menjadi problem solver bagi masalah disekitarnya. Mahasiswa yang tidak meninggalkan gelanggang ketika dihadapkan dengan masalah dan berlomba lomba menjadi pembeda.

Kampus ini akan terdiri atas 2 Fakultas Induk yaitu Fakultas Rekayasa Teknis, dan Fakultas Humaniora. Setiap mahasiswanya akan mengambil matakuliah di semua fakultas secara proporsional. Fakultas rekayasa teknis, memberikan pengetahuan bekal untuk lebih taktis dan berani berinovasi melampui batas. Fakultas Humaniora memberikan bekal pengetahuan sisi kemanusiaa, budaya, ekonomi, dan politik untuk menjadikan mahasiswa orang-orang yang peka sosial.

Karena kampus ini kawah candradimuka, setiap hari mahasiswa disibukkan dengan kegiatan kuliah yang bersifat langsung berhadapan dengan masalah riel. Menjadikan perkuliahan wadah diskusi dan mempertajam visi kemanusiaannya. Tidak ada pembodohan, tidak ada kamuflase praktikum atau simulasi, tidak ada rekayasa, mahasiswa diajarkan untuk jujur dan apa adanya. Tahu mana yang benar dan yang salah, sekaligus berani menanngung konsekuensinya.

Mahasiswa juga didorong kompetitif tidak hanya dikampus, tapi di jangkauan regional, nasional dan internasional. Mahasiswa di beri akses dan fasilitas untuk menjangkaunya, inkubasi ide, inovasi dan interpersonal di galakan sejak dini. Mahasiswa juga didorong tidak hanya juara event, tapi juara sosial dengan gerakan-gerakan sosial yang di jalankan. KKN menjadi ajang implementasi mahasiswa untuk merealisasikan ide sosial yang riel dan benar terjun ke daerah yang membutuhkan.

Tugas akhirnya lebih memfokuskan untuk menjadi project-project mandiri yang langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Orientasinya implementasi dahulu baru publikasi, tidak sebaliknya. Tidak menjadikan capaian peringat PTN/PTS sebagai indikator mutlaknya. Lebih dari itu ketika masyarakat di sekitar kampus menjadi lebih baik maka itu indikator rielnya.

Mahasiswa akan diminta membayar SPP dan biaya lain sewajarnya, tidak berlebih dan tidak kurang. diusahakan mahasiswa bisa membiayai dirinya sendiri, Kampus berusaha mensubsidi dengan kerjasama, project dan lainnya. Ketergantungan terhadap pemerintah hanya sebatas formal saja. Kampus yang mandiri tanpa harus terbebani dengan biaya yang menyebabkan banyak hal dikorbankan.

tenaga pengajarnya dari kalangan profesional, tokoh masyarakat, dan profesional dosen. Sistem perkulaiahan klasikal dengan tema mini semniar, lebih  banyak diskusi yang menyuburkan buah pikir pesertanya. Dosen bebas mengembangkan bahan ajar tetapi dengan fokus pada misi UNiversitas. Tenaga pendukung adalah orag-orang yang ramah dan berorientasi layanan.

Impian ini bukan untuk membandingkan, atau yang lainnya. Ini murni cita-cita suatu saat saya ingin mendirikan Kampus mandiri di Yogyakarta. temen-temen yang berkebutuhan khusus akan diistimewakan, dukungan TIK akan sangat dikedepankan. Cita-cita ini seserpih demi seperpih sedang diusahakan…entah sampai kapan. Yang terpenting sudah melangkah meski baru milisecond….