Saya mencoba mengamati beberapa rekan dosen di kampus tercinta ini, kemudian di perguruan tinggi lain di Indonesia dan luar yang menurut saya sudah mencapai academic freedom yang luar biasa. Academic freedom yang bisa membebaskan mereka untuk berperan dan berkontribusi nyata melebihi bidang ilmunya dan bahkan diluar bidang ilmunya. Tidak lagi terjebak “pesanan” kampus, ataupun “pesanan” partnership yang pada akhirnya sebenarnya berselubung kegiatan riset dan pengembangan tapi tidak merdeka. Pada Tulisan ini meng-higlith 3 orang berbasis akademisi yang menonjol dalam kiprah nya. Esensi Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka tidak hanya sekedar pemanis kurikulum tapi terealisasi melebihi keilmuan dan beyond… semoga bisa mengikuti jejak-jejak mereka yang tidak tergoyahkan dengan terpaan.
- Muhammad Nur Rizal Ph.D dan Novi Poespita Candra, Ph.D. Pasangan dosen UGM lintar fakultas yang mendirikan Gerakan Sekolah Menyenangkan
2. Ayu Purwarianti, Ph.D. Dosen ITB yang mendirikan startup prosa.ai, salah satu pioner AI based technology berbasis bahasa di Indonesia