Archive for the ‘Umum’ Category

Trip ke China : Keynote di Big Data Education & Program

Tuesday, August 1st, 2017

Membagi sedikit pengalaman ketika 3 hari terakhir ini mengikuti dan memenuhi undangan Guizhou Univ di Guiyang China untuk menjadi keynote di track Big Data Education Talent & program. Event ini satu rangkaian dnegan 10th China-ASEAN education cooperation week, yang mempertemukan negara-negara di ASEAN dan juga negara-negara observer dari Eropa. Beberapa pengalaman yang cukup berharga adalah

1. China ternyata tidak ribet dalam hal aplikasi visa, mengandalkan invitation letter semua syarat tiba-tiba sangat mudah, dan saya hanya membutuhkan 3 hari mengurus sendiri sampai visa selesai, hanya saja agak bolak balik jogja-surabaya. tapi saya yakin sebenarnya kalau kita urus sendiri jauh lebih efisien dan menambah pengalaman.
2. selama disana terasa benar, kita di serve baik dari penjemputan sampa i diantar Check inn pulang. semuanya tenaga volunteer yang didedikasikan u event ini. tema connference initernyata diangkat di level provinsi dan negara sehingga dukungan pemerintah nya terasa sangat serius.
3. Univ Guizhou sendiri merupakan univ tua di china dan memiliki ruang kampus yang seperti kota tersendiri, fasilitas lengkap (incl asrama) dan dilengkapi fasilitas conference sekelas JECC di Jakarta.
4. khusus u tema Big Data, China tampaknya menempatkannya menjadi priroitas baik pembangunan dan risetnya. saya sempat berdiskusi dengan dosen di UNiv tsb, mereka memiliki Big Data Academy yang merangkai semua fakultas untuk menghasilkan sesuatu bagi negaranya. mungin spt CoECS MIPA, yang bisa menjalan kanperan minimal di FMIPA
5. mereka sangat menghargai peneliti-peneliti muda, disiapkan forum, fasilitas dan program akselerasi agar menjadi pemimpin-pemimpin inovasi di masa depan ini terbukti dengan begitu banyak pembicara yang usianya tidak terpaut jauh dengan saya, bahkan yg bergelas Profesor dengan usia lebih muda juga ada. memang selain fokus pada riset, orientasi jenjang akademiknya digarap dengan serius.
6. saya tidak banyak menyoroti seberapa banyak dukungan dana dari pemerintah untuk inisiatif-inisiatif seperti ini di China, tapi melihat bentuk fisiknya tampaknya ada keseriusan dan konsistensi jangka panjang.

tulisan ini bukan untuk mengungulkan China, hanya sekedari men-share pengalaman, meski masih sangat sedikit,  semoga dengan mulai membiasakan share-share seperti ini paling tidak menunaikan “amanah/panggilan hati” untuk mempertanggugjawabkan (melaporkan) aktvitas-aktivitas yang inovatif dan membawa kebaikan dan menjadi representasi  didalam maupun diluar negeri.

Berikut adalah artikel yang dibuat oleh Humas UGM dan dipublikasikan di web UGM setelah menginterview saya via WA:

Big Data saat ini sedang banyak diperbincangan, baik dari sisi teknologi, implementasi maupun aplikasinya, tak terkecuali di Indonesia. Perkembangan cepat yang disertai dengan kebutuhan analisis mendalam terhadap data menjadikan Big Data tidak hanya dilihat dalam ranah teknis, namun juga dilihat dalam proses penciptaan keahlian dan kemampun mengatur, serta pengelolaan Big Data.

Dr. Mardhani Riasetiawan SE Ak, MT, staf pengajar dan peneliti di Departemen Ilmu Komputer dan Elektronika, FMIPA UGM, mengatakan hal itu saat menjadi keynote speaker 10th China-ASEAN Education Cooperation Week 2017. Mendapat kesempatan untuk berbicara pada 10th China-ASEAN Education Cooperation Week 2017 yang berlangsung 28 Juli-2 Agustus 2017 di Guiyang, China, Mardhani Riasetiawan mengupas Big Data education Talent and Program.

“Pada conference ini, saya mempresentasikan terobosan dan pendekatan proses learning dengan menggunakan blended collaborative learning untuk materi Big Data,” katanya.

Dalam acara ini, Mardhani mengenalkan framework atau struktur yang dinamai Bulaksumur Initiatives yang mengabungkan proses learning online, face to face dan co-working space dalam bentuk ideaspace. Implementasi ini dikembangkan di Laboratorium Sistem Komputer dan Jaringan, DIKE FMIPA UGM melalui GamaBox Incubation Program.

Mardhani juga menyampaikan proses implementasi pada beberapa kegiatan yang saat ini masih menunjukkan dalam proses berjalan. Salah satunya G-connect project, sebuah kegiatan pengabdian masyarakat tepat guna yang mengkolaborasikan sumber daya mahasiswa tingkat awal dalam proses pembelajaran big data dengan studi kasus menyebarkan konektivitas untuk daerah rawan bencana. Selain itu, disampaikan pula terkait Gamabox supercomputer, yaitu pendekatan ilmiah melalui kolabortif learning untuk menghasilkan super komputer pertama yang ada di UGM berbasis single board computer.

“Melalui conference ini, pendekatan unik dari UGM diperkenalkan di level global yang menunjukkan semakin mengakarnya UGM di lingkungan kampus dan masyarakat, serta menjulang tinggi di dunia internasional. UGM juga memperlihatkan peneliti mudanya yang memiliki potensi global, memimpin keilmuan yang terkini dan menjadi rujukan,” ujarnya. (Humas UGM/ Agung)

Big Data Cloud untuk Indonesia

Tuesday, May 23rd, 2017

Screen Shot 2017-05-18 at 9.33.32 PM

untuk mengakses materi silahkan klik pada Gambar.

10 tips untuk mahasiswa baru UGM : Menjadi Mahasiswa se-Universitas

Monday, May 8th, 2017

Sebentar lagi gelombang mahasiswa baru di UGM akan berdatangan. selamat bagi yang telah diterima dan selamat berjuang yang masih mengusahakan melalui jalur lain (yang masih available), semoga mendapatkan pilihan terbaik dalam menapaki kehidupan kampus.

Menjadi mahasiswa UGM tentu kebanggaan tersendiri, apalagi diterima di Prodi yang ketat antara pendaftar dan yang diterima. Diterima sebagai mahasiswa di kampus yang kuat karakter dan memiliki jalur prospek yang challeng-ing di masa depan.

Terlepas dari hiruk pikuk mahasiswa baru ini, ada yang mengelitik setiap melihat mahasiswa di kampus ini. Ketika menjadi mahasiswa, maka rekan-rekan ini akan melebur dalam komunitas universitas multi fakultas, multi departemen, dan multi prodi. aktivitas-aktivitas di naungi di level universitas dengan berbagai UKM. Dan tak kalah ramai di level fakultas sampai prodi pun dipenuhi dengan kegiatan-kegiatan berbasis himpunan mahasiswa.

Semakin mahasiswa tengelam dengan aktivitas kampus, maka semakin dia mendalami keilmuan yang diambil, dan tampaknya berbanding lurus dengan tingkat sosialisasi dan lingkungan interaksinya. Sering kali saya lihat, mereka semakin memiliki dunia yang menyempit, kalau tidak se-fakultas, se-departemen, se-prodi bahkan akhirnya hanya se-kos nya. Pada titik ini, hilanglah level kebersamaan dan kekuatan sebagai satu universitas. Teman-teman mahasiswa akhirnya di nina bobokan dengan mengaktifkan kegiatannya sendiri untuk unggul dengan yang lain. Bagus, ada kompetisi tapi melupakan satu hal…kolaborasi.

berbeda dengan dunia SMA/SMK, kampus menawarkan lingkungan tanpa batas untuk berinteraksi. sekat antar fakultas, departemen hanya sebatas akademik. tapi untuk pengembangan diri perlu dimanfaatkan sedemikian rupa agar bisa bermanfaat bagi masa depan mahasiswa nantinya.

saya ada sedikitnya 10 hal yang direkomendasikan bisa dilakukan mahasiswa baru untuk melebarkan interaksi sosialnya, dan membangun kolaborasi sejak hari-1 di UGM

  1. Hilangkan aspek kedaerahan, kesamaan asal sma, dan lainnya. Sadari status baru yang disandang saat ini, sama-sama GAMADA.
  2. Rekan disebelah anda ketika masa orientasi (apapun namanya) adalah partner, titik network, dan kolaborator anda minimal selama anda menempuh pendidikan di UGM. Catat no HP dan alamat (email or fisiknya), ingat namanya.
  3. Ingat lokasi Fakultas anda, tapi selalu ingat play-ground anda adalah dari Teknik ke Filsafat, dari Vokasi ke Kehutanan, dan seluas bulaksumur.
  4. Tidak usah melihat merk baju, sepatu, arloji disebelah anda, tapi lihat kita sama-sama memakai jaket almamter (hijau lumut…?)
  5. Kita terkenal sebagai kampus ndeso dan kerakyatan, bangga lah dengan hal itu, tapi cara berfikir kita dan terobosan kita penuh inovasi.
  6. Tidak perlu terlalu bangga alumni kita ada yang jadi Presiden sd macam-macam, banggalah dengan diri sendiri untuk menciptakan jalur masa depan ala anak muda saat ini.
  7. Nama Fakultas/Departemen boleh moncer, tapi ingat yang harum namanya adalah ketika kita bisa berkontribusi untuk kebaikan manusia dan bermanfaat.
  8. Ilmu tidak sebatas di Fakultas kita, jadikan masa kuliah untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dan pengalaman dari sumber keilmuan yang buanyak sekali di UGM.
  9. Saat ini kunci sukses adalah bekerjasama, jadikan masa menjadi mahasiswa ini ajang trial-eror untuk belajar dan menjalin kerjasama, siapa tahu teman anda makan angkringan saat ini adalah partner di perusahaan milik anda sendiri di masa depan
  10. Mahasiswa tidak sendiri dikampus, kami dosen, staf adalah teman dan partner kalian dalam menjalani kehidupan kampus. Mari jalin persaudaraan yang erat, boleh kok main PES, Dota, CS atau sejenisnya , jamming band dengan kami…

akhirnya selamat bergabung di UGM dan semoga wajah-wajah ceria penuh optimisme selalu ada di hari 1 sampai kelulusan di masa depan.

IoT + Cloud + Big Data

Monday, March 20th, 2017

[gview file=”http://mardhani.staff.ugm.ac.id/files/2017/03/CloudBasedProcessing-Mardhani.pptx”]

Presentasi ini saya berikan pada acara Sharing RoadMap Penelitian Lab Sistem Komputer dan Jaringan, FMIPA UGM pada sekitar 2 minggu yang lalu. informasi detail riset dan kegiatan yang sedang dilakukan dapat diakses ke http://cloud.wg.ugm.ac.id

Seminar Nasional SNNF 2016 – IoT & Cloud Technology

Thursday, November 24th, 2016

[gview file=”http://mardhani.staff.ugm.ac.id/files/2016/11/IoTCloudBigData-Mardhani.pptx”]

Financial Aggregator dengan Crowd Economy

Thursday, September 8th, 2016

Screen Shot 2016-09-07 at 10.07.22 PM Screen Shot 2016-09-07 at 10.07.13 PM

M3-Idea Write Up

Monday, August 22nd, 2016

[gview file=”http://mardhani.staff.ugm.ac.id/files/2016/08/minggu3-log-idea.pptx”]

M2-Idea Development

Monday, August 22nd, 2016

[gview file=”http://mardhani.staff.ugm.ac.id/files/2016/08/idea-to-work.pdf”]

Pusat Data untuk Pemerintahan (materi Kuliah IT seminggu, DIKE FMIPA UGM)

Friday, August 5th, 2016

Pusat Data merupakan fasilitas yang memiliki kemampuan untuk mengatur, mengelola dan menyelenggarakan layanan teknologi informasi dan komunikasi dalam bentuk layanan. Pusat Data memiliki infrastruktur, konektivitas, pengelolaan, manajemen dan alokasi sumber daya untuk keperluan ketersediaan layanan jangka panjang, kehandalan dan keamanan aset teknologi informasi dan komunikasi. Pusat Data lazimnya adalah terpusatnya fasilitas berupa sekumpulan komputer server, jaringan, penyimpanan data, prosedur keamanan dan pengelolaan yang didasarkan pada standar tertentu. Pusat Data yang menjadi sentral layanan teknologi informasi dan komunikasi menjasi aset vital bagi terselenggaranya layanan, baik berjalannya sebuah layanan sistem informasi, dan akses dari pihak-pihak yang berkepentingan. Pusat Data menjadi strategis karena menunjukkan eksistensi aset yang sangat berharga yaitu data dan informasi.

Link untuk materi lengkap dapat dilihat sebagai berikut:

https://drive.google.com/file/d/0Bxs6qw6NHOYUeXFONjM1em54cnc/view?usp=sharing

Data Center: Management, preservasi dan Big Data

Monday, May 2nd, 2016

Perkembangan jumlah data dan media penyimpanan diperkirakan akan menyebabkan transient data (IDC, 2005). Jumlah data berkembang secara cepat dari ukuran terabyte menjadi exabyte. Sementara kapasitas penyimpanan berkembang dari gigabyte menjadi terabyte untuk ukuran normal. Organisasi menggunakan beberapa dan banyak kapasitas penyimpanan secara bersama-sama untuk mengejar transient data yang timbul. Gejala ini semakin terealisasi dengan laporan terbaru IDC yang menyebutkan per tahun 2010 perkembangan data mencapai 3 kali lipat dari perkiraan ditahun 2005 (IDC, 2010).

Data berkembang sangat pesat dipengaruhi faktor lingkungan teknologi, lingkungan ilmiah dan lingkungan bisnis (Riasetiawan, 2011). Lingkungan teknologi menciptakan bervariasinya tipe data yang dihasilkan dari aplikasi-aplikasi baru. Tipe data muncul sebagai tipe data baru dan versi baru. Lingkungan ilmiah dengan prinsip kolaborasi dan multidisiplin memberikan peluang data akan berubah baik dari sisi isi dan tipenya. Lingkungan bisnis yang mendorong kebutuhan aplikasi-aplikasi baru membawa konsekuensi data yang semakin variatif.

Data yang secara kuantitas besar, beragam dan kompleks akan membutuhkan arsitektur, teknik, algoritma dan metode analitik yang bertujuan untuk mengelola dan mengambil manfaat pengetahuan yang potensial didalamnya. Data besar ini berupa sekumpulan data dengan ukuran yang melebihi kemampuan perangkat lunak database untuk menyimpan, menangkap, menyimpan, mengelola dan menganalisisnya (The McKinsey Global Institute, 2011). Data besar ini diidentikkan dengan volume, velocity, dan variety (3V) yang berasal dari transaksi data, interaksi data dan observasi data.

Data tidak hanya diperlukan untuk keperluan saat ini, tetapi juga akan dibutuhkan untuk keperluan masa depan. Data yang dapat diakses dan digunakan di masa depan menjadi semakin penting dan valuable. Data dengan kelengkapan metadata dan tipe data sehingga bisa dikenali dan dipakai dengan aplikasi tentu memudahkan pengguna dalam penggunaannya. Data yang dapat mempertahankan kelengkapan metadata dan tipe data memberikan kepastian data dapat dipakai di masa depan ketika dibutuhkan (Riasetiawan, 2011).

Data memiliki karakteristik dapat dihasilkan dan muncul kapan saja dan dari sumber  yang banyak. Setiap data dipergunakan dan kemudian disimpan dalam isi yang lebih baru memunculkan data baru. Data meskipun isinya sama karena didapatkan dari beberapa sumber yang berlainan, maka menjadi data baru bagi pengguna. Karakterik data seperti ini membutuhkan penanganan data yang memperhitungkan faktor provenance atau dari mana data berasal (Dirks, 2009).

Industri memiliki standar spesifik masing-masing. Pada industry farmasi data elektronik disimpan dan digunakan dalam durasi 50 sampai 100 tahun untuk formulasi obat (FDA 21 CFR part 11). Industri kesehatan dalam hal ini rumah sakit memiliki standar akses dan pengunaan data selama 75 tahun untuk Xray dan 30 tahun untuk laporan kesehatan karyawan menurut OSHA. Industri Keuangan memiliki aturan internasional Rules 17-a4 dari Federal Security Laws and Regulations dengan masa 6 tahun sampai dengan 72 tahun. Industri pesawat terbang memiliki aturan akses dan penggunaan data selama 30 tahun untuk setiap spesifikasi pesawat terbang. Industri energi memiliki standar 50 tahun sesuai dengan regulasi dari Schlumberger.

Data yang bersumber dari mana saja semakin dapat terjadi dengan semakin meluasnya penggunaan cloud computing. Teknologi yang memiliki kemampuan untuk menyediakan layanan secara bersama baik dalam penggunaan sumber daya dan infrastruktur. Cloud memberikan peluang komputasi yang dapat digunakan dari mana saja. Cloud juga memberikan kemudahan dalam layanan secara on demand atau sesuai kebutuhan, menyebabkan produksi data yang dihasilkan dalam aktivitas komputasi semakin mudah (Riasetiawan, 2011).

Teknologi yang mengatur sumber daya komputasi seperti cluster, grid  dan cloud memberikan variasi saluran data akan muncul. Cluster yang memberikan sumber daya secara terdedikasi dan berbagi memudahkan data dihasilkan dengan waktu yang lebih cepat. Grid  yang mendedikasikan sumber daya yang terhubung dengan pengaturan terpusat dapat menghasilkan data yang terdistribusi. Cloud dengan sumber daya yang lebih berbagi kepada pengguna memberikan peluang data akan dihasilkan dengan mengambil keuntungan dari dua teknologi sebelumnya (Riasetiawan dan Mahmood, 2010).

Pada setiap proses akan menjalankan data mentah dan menghasilkan data baru sesuai proses yang dilewati. Perubahan terjadi dapat pada tipe data yang menyesuaikan pada aplikasi yang dpakai dalam tahap pemrosesan. Data bisa sama tetapi berbeda dalam metadatanya karena penambahan interprestasi yang dilakukan. Perubahan ini perlu dikelola untuk memastikan pengguna tidak kehilangan jalur proses data yang nantinya juga akan mempengaruhi proses interprestasi. Tetapi data tidak hanya dapat disimpan dalam konteks isi, tipe data dan metadatanya saja. Pendekatan yang lebih detail diperlukan untuk memastikan data tersebut meski melalui proses akan tetap terjaga kualitas sehingga bisa diakses dan digunakan kapan saja (Chervenak et al, 2000).

Lingkungan Cloud meskipun memiliki kemampuan untuk memberikan layanan virtualisasi yang memungkinkan sumber daya bisa dimanfaatkan secara terbuka. Layanan cloud memberikan layanan yang memudahkan pengguna dengan model on-demand. Layanan cloud memberikan kepastian layanan karena dikelola secara mandiri oleh penyedia layanan cloud, sehingga organisasi memiliki elastisitas terhadap keperluan sumber daya. Lingkungan cloud tidak single-instant bisa menangani karakteristik layanan-layanan tersebut. Lingkungan cloud membutuhkan adaptasi untuk bisa menjamin layanan cloud berjalan dengan baik. Tantangan dengan adanya big data, preservasi dan data management memerlukan karakteristik lingkungan cloud yang secara dinamis bisa menyesuaikan dengan isi/content yang berjalan diatas infrastruktur cloud itu sendiri.